Jumat, 23 November 2012
Jumat, 09 November 2012
montor kecepatan roket
(Foto: Sciencedaily)
LONDON - Peneliti di University of
Huddersfield Inggris, menciptakan sepeda bertenaga jet yang mampu
melesat dengan kecepatan 425 mil per jam (mph). Sepeda canggih ini
didukung dengan mesin Jet Reaction, di mana teknologi ini umumnya
digunakan pada mesin helikopter dan pesawat tempur.
Dilansir Sciencedaily, Senin (5/11/2012), pengembangnya Richard Brown bertekad untuk merebut kembali rekor dunia sepeda motor tercepat yang dikembangkan di Inggris dengan mesin Jet Reaction. Sepeda super ini mampu melesat dengan sangat cepat dan dikembangkan oleh tim yang mengusung projek sains serta teknologi baru.
Richard pun menjajal kendaraan tersebut dan mencatatkan rekor sebagai pria tercepat yang mengemudikan kendaraan beroda dua. Kendaraan beroda dua ini dirancang dengan bentuk kendaraan seperti ujung kepala pesawat terbang, sehingga memiliki sisi aerodinamis yang membuat lajunya kian mulus dan mampu meluncur dengan sangat cepat.
Richard pun berkolaborasi dengan Professor Rakesh Mishra of the University of Huddersfield untuk menciptakan kendaraan super tersebut. "Pada kecepatan 425 mph, udara menjadi ditekan. Pemodelan arus compressible flows menggunakan Computational Fluid Dynamics memang cukup menantang," tutur Taimoor Asim, spesialis teknologi Computational Fluid Dynamics (CFD) yang membantu Richard mengembangkan sepeda super tersebut.
Ia mengatakan, menggunakan Jet Reaction, berarti memunculkan risiko terhadap kestabilan kendaraan ketika melaju kencang. Sehingga, ia menggunakan simulasi komputer dan menemukan solusi untuk mengatasi ketidakstabilan tersebut.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dirinya melakukan pengujian pada efek tekanan udara di perilaku aerodinamis kendaraan sepeda motor. Saat risetnya rampung, ia mengirimkan hasilnya pada Richard.
"Tujuan utama dari laporan ini adalah untuk menganalisis pengaruh aerodinamis pada Jet Reaction saat mencapai kecepatan target 425 mil per jam. Ini merupakan laporan yang sangat baik dan desain telah diverifikasi serta memungkinkan teknologi Jet Reaction untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya, yakni produksi sepeda motor (bertenaga jet)," pungkasnya. (fmh)
Dilansir Sciencedaily, Senin (5/11/2012), pengembangnya Richard Brown bertekad untuk merebut kembali rekor dunia sepeda motor tercepat yang dikembangkan di Inggris dengan mesin Jet Reaction. Sepeda super ini mampu melesat dengan sangat cepat dan dikembangkan oleh tim yang mengusung projek sains serta teknologi baru.
Richard pun menjajal kendaraan tersebut dan mencatatkan rekor sebagai pria tercepat yang mengemudikan kendaraan beroda dua. Kendaraan beroda dua ini dirancang dengan bentuk kendaraan seperti ujung kepala pesawat terbang, sehingga memiliki sisi aerodinamis yang membuat lajunya kian mulus dan mampu meluncur dengan sangat cepat.
Richard pun berkolaborasi dengan Professor Rakesh Mishra of the University of Huddersfield untuk menciptakan kendaraan super tersebut. "Pada kecepatan 425 mph, udara menjadi ditekan. Pemodelan arus compressible flows menggunakan Computational Fluid Dynamics memang cukup menantang," tutur Taimoor Asim, spesialis teknologi Computational Fluid Dynamics (CFD) yang membantu Richard mengembangkan sepeda super tersebut.
Ia mengatakan, menggunakan Jet Reaction, berarti memunculkan risiko terhadap kestabilan kendaraan ketika melaju kencang. Sehingga, ia menggunakan simulasi komputer dan menemukan solusi untuk mengatasi ketidakstabilan tersebut.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dirinya melakukan pengujian pada efek tekanan udara di perilaku aerodinamis kendaraan sepeda motor. Saat risetnya rampung, ia mengirimkan hasilnya pada Richard.
"Tujuan utama dari laporan ini adalah untuk menganalisis pengaruh aerodinamis pada Jet Reaction saat mencapai kecepatan target 425 mil per jam. Ini merupakan laporan yang sangat baik dan desain telah diverifikasi serta memungkinkan teknologi Jet Reaction untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya, yakni produksi sepeda motor (bertenaga jet)," pungkasnya. (fmh)
Jumat, 26 Oktober 2012
Lamborghini Gallardo LP 560-4
Lamborghini Gallardo LP 560-4
Hanya 300 Meter Lamborghini Gallardo LP 560-4 Capai 180 km/jam
Foto : Indra Aditya
Selasa, 31 Juli 2012 15:02 WIB
Sebuah sensasi tersendiri untuk mengendarai sports car bertenaga dahsyat di jalanan Ibu kota. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi kami untuk memahami beragam keunggulan yang dimiliki Lambroghini Gallardo LP 560-4.
Sebenarnya Anda dapat langsung mengetahui tenaga yang dimiliki dari kodenya. Yup... 560 dk. Tenaga itu dihasilkan dari mesin 5.200 cc V10. Tanpa bantuan turbocharger, membuat respon tenaga yang dihasilkan cukup merata di setiap rentang putaran mesin. Namun sensasinya juga diberikan hadir dari suara gemuruh mesin sports car asal Italia ini. Tak sedikit orang menoleh saat mobil berkelir oranye melintas. Apalagi saat berada di tengah kemacetan lalu lintas, hampir semua mata tertuju pada Gallardo. Sangat bangga menjadi pusat perhatian, meski kami sadar bahwa bukan tester sebagai objek yang dikagumi.
Sebelum mengendarainya, tentu beragam fitur perlu dipelajari terlebih dahulu. Meski masih menggunakan anak kunci, namun Anda perlu menginjak rem sebelum menstarternya. Ups.. posisi pedal yang tidak center membuat kami sempat salah menginjak pedal. Mesin pun menggelegar saat pertama kali bekerja. Posisi duduk ideal pun dapat dengan mudah diperoleh. Selain bangku semi bucket dengan lapisan kulit, kemudi pun dapat diatur naik-turun dan maju-mundur. Setelah seatbelt terpasang, Anda pun siap mengendarainya.
Bagaikan mengendarai mobil balap dengan posisi kemudi ideal |
|
Posisinya tidak simetris | Tekan tombol R, transmisi akan pindah ke gigi mundur |
Ups.. kata-kata itu kembali terlontar. Di konsol tengah tidak menyediakan tuas transmisi. Jadi Anda perlu memainkan paddle shift untuk memasukan gigi 1 sambil menginjak pedal rem dan menarik kedua paddle shift untuk kembali berada dalam posisi Netral. Untuk mundur, silahkan tekan tombol R di sisi dasbor sebelah kanan. Angkat pedal rem, hmmm... ternyata mobil tidak bergerak maju. Inilah yang menjadi pembeda dengan transmisi matik pada umumnya. Meski tanpa pedal kopling, ia masih menyerupai transmisi manual. Untuk menjalankannya, Anda perlu menekan pedal gas terlebih dahulu. Perpindahan gigi dilakukan secara manual via paddle shift. Bila ingin dibuat otomatis, silahkan tekan tombol A di tengah dasbor. Bila ingin merasakan pengendaraan yang lebih responsif, tekan tombol Sport+. Dan bila ingin merasakan sensasi yang lebih ekstrem lagi, Corsa mode tersedia untuk pengendaraan di sirkuit.
Tak kalah penting adalah tombol pengatur ketinggian di suspensi roda depan. Overhang yang cukup panjang membuat Gallardo rentan mentok ketika melewati jalan bersudut tajam seperti jalan menuju parkiran basement. Alhasil, ia kini lebih mudah melewati jalanan ibukota.
Lalu saatnya kami mencoba performa sesungguhnya. Meski lintasan terbatas dan menggunakan bensin dengan RON95 – rekomendasi RON 98 – Gallardo tetap menawarkan rasa berkendara yang menakjubkan. Saat menggunakan mode berkendara normal, akselerasi sudah terasa kuat, meski saat shifthing, kepala masih sedikit terangguk ke depan.
Ban lebar menjamin traksi |
Gemuruh mesin yang sensasional |
Tapi saat Corsa mode digunakan, injak pedal rem dan gas hingga maksimal, launch control akan menjaga putaran mesin di 1.500 rpm. Angkat pedal rem, seketika itu juga Gallardo melesat bagaikan peluru. Tak ada lagi anggukan di kepala saat shifting dan badan turut terhempas ke bangku. Tanpa ada gejala spin, keempat roda penggerak bekerja optimal. Hasilnya, angka 4,18 detik tercatat di Racelogic untuk akselerasi hingga 100 km/jam. Angka yang fantastis dalam data tes kami selama ini. Konsekuensinya, konsumsi BBM hingga 3,7 km/l di rute dalam kota. Tentu hal ini bukan sebuah masalah dengan sensasi yang mampu diberikan sports car Italia ini.
Lamborghini Gallardo LP 560-4 | |
Harga | Rp 6,2 miliar |
Mesin | 5.204 cc V10 |
Tenaga maksimum | 560 dk/ 8.000 rpm |
Torsi maksimum | 540 Nm/6.500 rpm |
Transmisi Sequential | 6-speed/4WD |
P x L x T | 4.345 x 1.900 x 1.165 mm |
Wheelbase | 2.560 mm |
Kapasitas tangki/ban serep | 90 liter/NA |
Ground clearance | NA |
Ukuran ban | 235/35 R19(front); 295/35 R19(rear) |
Bobot | 1.410 kg |
PERFORMA | |
0-100 km/jam | 4,18 detik |
0-60 km/jam | 2,38 detik |
60-80 km/jam | 0,86 detik* |
80-100 km/jam | 1,2 detik* |
100-120 km/jam | 1,14detik* |
100 km/jam | NA |
Pengereman (100-0 km/jam) | NA |
Catatan : *kickdown | |
FITUR | |
Airbags/ABS/ABD/BA | 4/ada/ada/ada |
Kontrol traksi/ESP | ada/ada |
AC climate control/dual zone/double blower | ada/ada/tidak |
CD/MP3/DVD Player/cup holder | ada/ada/ada/ada |
Monitor/USB/aux-in | ada/tidak/tidak |
Tombol audio setir/cruise control | ada/ada |
MID/voice command | ada/tidak |
Jok elektrik/heater/eco mode | tidak/ada/tidak |
Launch control/suspension control | ada/ada |
Keyless entry/alarm/smart key/immobilizer | ada/ada/tidak/ada |
Setir adjustabel reach/rake | ada/ada |
Headlamp projector/auto leveling/HID | ada/ada/ada |
Spion/pelipat elektrik/foglamp | ada/ada/tidak |
Kamera parkir/sensor parkir/julan/lampu | ada/tidak/ada/ada |
Auto door-lock/sunroof/pelek | ada/tidak/alloy 19 inci |
RIVAL |
Ferrari 458 Spider Mesin: 4.499 cc V8, 562 dk 0-100 km/jam: 3,4 detik (klaim) Harga: N/A + Atap baja yang dapat terbuka, akselerasi - Dimensi lebih besar, bobot kendaraan lebih berat |
FIRST OPINION Bila uang bukan kendala bagi Anda, kami merekomendasikan sports car ini untuk dimiliki. Dimensi yang tidak terlalu besar dan penampilan eksotis memberi sebuah kebanggaan tersendiri. Namun suara gemuruh mesin dan performa yang diberikan, memberi sensasi tersendiri. Gallardo akan menjadi pusat perhatian dimanapun berada. SEKILAS PANDANG - Distribusi berat depan belakang adalah 43%-57% agar memiliki pengendalian optimal |
Diffuser memberi kontribusi positf saat melaju dikecepatan tinggi
Gejala Adanya Masalah Pada Rem
REM adalah komponen
vitual kendaraan gangguan sekecil apapun, jika diabaikan bisa berakibat fatal
untuk pengemudi dan penumpangnya. Sedekat atau sejauh mungkin perjalanan yg
akan di tempuh rem harus berfungsi dengan baik.
Menurut praktisi otomotif ada
berberapa gejala pada rem jika terasa harus segera di tangani pertama, pedal
rem bergetar bergelombang jika atau tdk rata. Penyebabnya adlah kualitas kompas
atau pinggiran tidak sesuai.
Kondisi itu juga bisa dialami mobil
matik jika pengemudi malas menggunakan rem berfikir saat mengemudi tidak
menginjak rem bila posisi gigi tdk netral. Pinggiran besi akan memuai jika
terkena panas tekanan rem akibatnya menimbulkan gelombang
Gejala kedua. ketika rem di injak,
arah mobil tdk lurus, maelainkan cenderung ke kiri atau ke kanan. Kondisi tersebut
disebabkan oleh satu rem tidak berkerja sempurna lantaran kaston berkarat dan
berminyak rem kotor. Bila gejala ini muncul, jangan injak rem mendadak dan
memberi tekanan keras sebab mobil bisa oleng tau terbalik.
Tandarem bermasalah yang ke tiga
adalah ambles atau tenggelam atau tenggelam saat di injak. Kondisi ini terjadi
pada saat memberikan tekanan normal dan ngempos saat mengerem. Ambles dapat
terjadi karena adanya angi yg di sebab kan oleh minyak kurang sempurna. Bisa juga
karena kebocoran pada system yg sering terjadi pada caliber. Bisa juga di
gunakan master rem yg tdk bersisi akibat sil yang sudah tdk bisa menahan
tekanan.
Mamun jika rem di
injak pda posisi lebih dalam itu bahwa kompas rem sudah habis. Lakukan penyereman
dengan berberapa dengan berberapa kali menginjak pedal akan mendapatkan tekanan
yg sesuai dengan berhenti sempurna.
Agar gangguan pada system
mengeremman tidak terjadi,sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin di bengkel resmi
atau langganan. Sebagai langkah pencegahan, lakukan perawatan berkala setiap
10.000 km untuk mengganti kompas remm depaan belakang . Bila telah mencapai
20.000 km lakukan service, besar ganti kompas , dan kuras minyak rem.
Jumat, 28 September 2012
Langganan:
Postingan (Atom)